Jumat, 03 Juli 2015

ARTIKEL ILMIAH

"MANAJEMEN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DAN BERACUN SEBAGAI UPAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN"
No. 08/Tahun IV. Oktober 2011  ,  ISSN 1979-2409
Nur Tri Harjanto , Endang Sukesi I.

 "EVALUASI KONSEP PRODUK DENGAN PENDEKATAN GREEN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT II"
Jurnal Teknik Industri Vo.6 No.2 , Desember 2014: 156 - 168
Septin Puji Astuti , Udisubakti Ciptomulyono , Mokh. Suef

Bahan Berbahaya dan Beracun sering disingkat dengan B3 merupakan aspek penting yang perlu mendapatkan perhatian lebih, karena jika tidak ditangani dengan benar bisa menyebabkan pencemaran lingkungan dan bisa menimbulkan korban jiwa bagi pekerja yang nantinya akan menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan. Sehingga dalam penyimpanan, pengelolaan dan penanganannya perlu memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan. Adapun dampak atau pengaruh dari limbah B3 tersebut adalah bisa menyebabkan kebakaaran, ledakan, keracunan, dan iritasi pada permukaan atau bagian tubuh manusia.

Akibat yang ditimbulkan dari B3 antara lain :
1. Kebakaran , terjadi bila bahan kimia yang mudah terbakar (pelarut organik dan gas) berkontak dengan sumber panas. Sumber panas dapat berupa api terbuka , logam panas , bara api atau loncatan listrik. Kebakaran dapat menimbulkan ledakan lain yang lebih dasyat atau dapat juga menghasilkan bahan lain yang bersifat racun.
2. Ledakan , yaitu reaksi yang amat cepat dan menghasilkan gas dalam jumlah yang besar. Ledakan dapat terjadi oleh reaksi yang amat cepat dari bahan peledak , atau gas yang mudah terbakar atau reaksi dari berbagai peroksida organik. Dapat juga terjadi karena adanya gas cair pada tekanan tinggi yang tidak terkendali.
3. Keracunan , yaitu masuknya bahan kimia kedalam tubuh yang dapat berakibat keracunan akut atau keracunan kronik.
4. Iritasi , yaitu kerusakan atau peradangan permukaan tubuh seperti kulit , mata dan saluran pernafasan oleh bahan kimia korosof , atau intan seperti asam klorida , dll.

Penyebab kecelakaan kerja :
1. Sikap dan tingkah laku Pekerja
2. Alat dan bahan yang tidak aman
3. Lingkungan kerja yang tidak aman
4. Pengawasan yang lemah

Secara umum unsur pengelolaan/manajemen B3 sama dengan unsur manajemen seperti :
1. Perencanaan (Planning) , dilakukan yang bertujuan untuk menghindari pengadaan bahan yang tidak sesuai dengan kegiatan yang akan dikerjakan. Selain itu agar tidak terjadi penumpukan bahan kimia yang berlebihan. Adanya penumpukan khususnya B3 akan mengganggu dan membahayakan lingkungan , serta dapat menimbulkan kecelakaan khususnya bahan - bahan yang sudah kadaluarsa.
2. Pengorganisasian , meliputi pemberian wewenang dan tanggung jawab kepada personel yang tepat baik pengelola , pemakai , maupun pengawas.
3. Pelaksanaan B3 harus menggunakan prosedur dan instruksi yang telah ditetapkan. Selain itu perlu dilakukan rekam kegiatan untuk memantau status B3 , penggunaanya dan interaksinya.
4. Pengendalian , merupakan unsur manajemen yang harus diterapkan pada setiap unsur - unsur yang lain yakni mulai dari perencanaan , pengorganisasian dan pelaksanaan yang dilakukan dengan inspeksi dan audit terhadap dokumen dan rekaman yang ada.

Prinsip utama dalam menangani bahan - bahan berbahaya adalah mendapat informasi sebanyak mungkin sebelum menanganinya. Cara penanganan yang tepat untuk setiap bahan kimia, hanya dapat diperoleh dari pabrik atau pemasok yang telah berpengalaman dengan bahan tersebut. Menangani bahan berbahaya tanpa mengetahun informasi tentang bahan dapat mengakibatkan kecelakaan kerja dan sakit akibat kerja.


Green Quality Function Deployment II merupakan suatu metodologi yang digunakan oleh perusahaan untuk mengantisipasi dan menentukan prioritas kebutuhan dan keinginan konsumen, serta menggabungkan kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut dalam produk dan jasa yang disediakan bagi konsumen. Metode ini bukan hanya mengutamakan aspek kualitas, tetapi juga mengutamakan aspek lingkungan dan biaya kedalam matriks – matriksnya. Aspek – aspeknya yaitu Quality House, Green House dan Cost House. QFD pada produksi lampu bertujuan untuk mengevaluasi konsep produk lampu yang berkualitas , ramah lingkungan dan berbiaya rendah.

Pada penelitian kali ini yang dibahas adalah mengenai kualitas lampu. Lampu yang sering kita pakai juga berdampak negatif, yaitu bisa mengakibatkan pemanasan global, pembentukan fotokimia ozon, keracunan, mengganggu kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian yang di sebabkan oleh limbah lampu yang sudah rusak dan mempunyai kualitas yang buruk. Dari hasil penelitian dijelaskan bahwa karakteristik lampu yang baik dan memenuhi kriteria adalah lampu yang berkualitas, ramah lingkungan, umur hidupnya lama, menyala terang, jangkauan cahaya luas, tidak merusak manusia, lingkungan dan makhluk hidup disekitar dan biaya pemakaiannya rendah.
Salah satu cara yang dilakukan untuk mencapai kriteria tersebut yaitu dengan lebih memperhatikan kinerja rangkaian komponen elektronika, kuantitas dan kualitas raksa dan kekuatan actub. Agar lampu tidak memberi dampak negatif bagi lingkungan maka emisi dari raksa harus dikurangi.
Tahapan dalam QFD II adalah sebagai berikut :
Tahap I : Mengidentifikasi Technical Response
Bertujuan untuk mengidentifikasi technical response kualitas , lingkungan dan biaya melalui anilisi yang didasarkan pada produk yang kemudian dikembangkan untuk konsep produk baru. Dibuat 3 house :
1. House of Quality (HOQ)
2. Green House (GH)
3. Cost House (CH)

Tahap II : Membangkitkan Konsep Produk
Bertujuan untuk mengembangkan sederatan alternatif konsep produk untuk memenuhi permintaan yang telah ditentukan dalam tahap 1.

Hasil penelitian
A. House of Quality
- Menyala terang
- Waktu hidup lama
- Gelas tidak mudah pecah
- Dampak terhadap manusia dan lingkungan kecil
- Hemat energi
- Mudah ditemui di toko
- Mudah dipasang
- Cepat menyala
- Garansi
- Harga murah
- Bentuk menarik
- Pembungkus menarik
- Merk terkenal

B. Green House
- Pemanasan Global
- Acidification
- Pembentukan fotokimia ozon
- Pengkayaan nutrisi
- Keracunan pada manusia dan ekologi

C. Cost House
- Biaya manufakturing
- Biaya pengolahan limbah
- Biaya Distribusi
- Customer service
- Biaya bagi user

Tidak ada komentar:

Posting Komentar